Kekurangan iodium terutama terjadi di
daerah pegunungan, di mana tanah kurang mengandung iodium. Daerah GAKI
merentang sepanjang bukit barisan di
Sumatera, daerah pegunungan di Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan Irian Jaya. Di daerah tersebut GAKI terdapat secara endemic. Pada
pemetaan GAKI pada anak sekolah yang dilakukan secara periodic pada tahun 1989
melalui Survei Nasional GAKI oleh departemen kesehatan,tampak kecenderungan
penurunan rata-rata prevelensi gondok total/Total
Goitre Rate (TGR). Bila pada tahun 1989 rata-rata angka TGR adalah sebesar
37,2% , pada tahun 1992 turun menjadi 27,7% , pada tahun 1995 , pada tahun 1995
turun menjadi 18,0% , pada tahun 1998 turun menjadi 9,8% , dan pada tahun 2001
meningkat menjadi 11,1%. Angka gondok nyata/Vesible
Goitre Rate (VGR) pada tahun 1989 tercatat sebesar 9,3% dan pada tahun 1992
turun mejadi 6,8%. Pravelensi GAKI berat (TGR 30%) pada survey tahun 1998
tercatat di NTT dan Maluku, GAKI sedang
(TGR 20%-29,9%) di Sumatra Barat dan di Sulawesi Tenggara. GAKI tidak merupakan
masalah lagi (TGR<5%) di 9 propinsi yaitu Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan
Sulawesi Utara. Propinsi selebihnya menunjukan pravelensi GAKI ringan (TGR
5%-19,9%)
Penanggulangan
masalah GAKI secara khusus diberikan melalui pemberiankapsul minyak beriodium/iodized oil capsule kepada semua wanita
usia subur dan anak sekolah dasar di daerah endemic. Secara umum pencegahan
GAKI dilakukan melalui iodisasi garam dapur.
GAKI
menyebabkan pembesaran kelenjar gondok tiroid. Pada anak-anak menyebabkan
hambatan pertumbuhan jasmani, maupun mental. Ini menampakan diri berupa keadaan
tubuh yang cebol, dungu, terbelakang atau bodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar