Oleh
: Henny E Wirawan
*Psikolog dan Pemerhati Masalh Perempuan/ Dosen Fakultas Psikologi Univ
Tarumanegara Jakt.
Beban yang
ditanggung seorang wanita bercerai
Ada berbagai beban yang di tanggung oleh
seorang perempuan bercerai, yaitu:
a. Beban
sosial dan Emosional
Perempuan bercerai akan menyandang
predikat yang kurang mengenakkan. Kendati sama-sama tidak bersuami, menjadi
perempuan janda karena suami meninggal dunia masih terkesan terhormat ketimbang
menjadi perempuan janda karena perceraian. Kemungkinan digunjingkan,
diperlakukan tidak adil, dianggap remeh bahkan dituduh macam-macam adalah
bagian yang ditanggung perempuan bercerai.
Kesepian dan kesendirian menjadi
perasaan yang dominan. Belum lagi dengan perjuangan untuk menaggulangi
kebutuhan biologis, khususnya dikalangan mereka yang masih dalam tahap
perkembangan dewasa awal.
Berbagai perasaan dan kondisi yang
kurang menyenangkan tersebut kurang terasa apabila mereka disibukan dengan
berbagai kegiatan. Namun apabila semuanya telah berakhir dan kehidupan kembali
seperti sediakala perasaan perasaan tersebut akan muncul kembali. Tidak heran
jika sebagian perempuan bercerai juga mudah merasakan gejala depresi dan
mengalami beberapa gangguan psikologis, seperti sulit tidur, gangguan makan,
gangguan suasana hati atau gangguan kecemasan lainya.
Karena ketidaknyamanan psikis seperti
ini, sangat masuk akal jika sebagian perempuan bercerai memilih untuk tidak
berlama-lama dengan statusnya. Namun, belum tentu semua perempuan bercerai
dapat melangsungkan pernikahan kedua. Disamping belum tentu menemukan jodoh di
usia yang lebih lanjut, sebagian perempuan bercerai juga tidak dengan mudah
menikah kembali karena terkait dengan pemahaman imannya.
b. Beban
Perekonomian
Perempuan bercerai yang memiliki
penghasilan tetap seyogianya masih mampu bertahan hidup kendati tanpa suami.
Persoalan akan lebih berat dirasakan oleh perempuan yang tidak memiliki
penghasilan tetap selama hidup berumah tangga. Ia harus mulai mencari nafkah,
karena ia belum tentu akan dibiayai oleh mantan suaminya, atau dibantu oleh
anggota keluarganya yang lain. Kondisi ini akan menjadi lebih berat apabila ia
juga harus menanggung biaya hidup anak-anak, khususnya apabila mantan suami
tidak memberikan uang perawatan sedikitpun.
c. Beban
Pengasuhan
Seorang perempuan bercerai yang memiliki
anak harus berperan menjadi ibu sekaligus menjadi seorang ayah bagi
anak-anaknya. Padahal dengan keharusannya bekerja di luar ruamah, waktu untuk
mendidik anak juga sangat terbatas. Kelelahan kerja juga akan dirasakan di
dalam dan di luar rumah, khusunya apabila ia harus mengurusrumah tangga seoarang
diri tanpa pembantu.
Karena itu umumnya perempauan yang
seperti ini perlu berjuang keras untuk engolah emosinya, karena ada kemungkinan
ia akan menjadi seseorang yang sangat rentan terhadap stress, mengingat beban
yang harus ditanggungnya. Belum lagi jika ternyata anak yang menjadi bagian
tanggung jawabnya juga mengalami gangguan tertentu entah keterbatasan fisik,
gangguan perkembangan tertentu atau gangguan sosial emosional yang cukup parah,
yang kesemuanya membutuhkan penanganan khusus dan biaya tambahan untuk terapi
dan konseling.
1. Berikan Perhatian
a. Bersikap
Empatis
Upayakan
diri kita untuk menempatkan diri pada posisi perempuan yang bercerai, sehingga
kita tidak dengan mudah melontarkan kata-kata yang melukai.
b. Bersikap
Prihatin Dan Memberikan Perhatian
Memberikan
perhatian adalah suatu hal yang sederhana tetapi bermakana dalam keberartian
hidup mereka.
c. Menyediakan
Waktu Untuk Komunikasi
Berkounikasi
secara akrab adalah bentuk perbuatan yang ringan, tetapi kemungkinan besar akan
ditanggapi dengan penuh rasa syukur. Tindakan seperti itu kiranya juga dapat
menjadi bagian dari proses pemulihan diri perempuan yang bercerai dengan
membawa pengalaman buruk dalam kehidupan keluarga dimasa lalu.
d. Diajak
dalam kegiatan bersama
Melakukan
kegiatan bersama kiranya dapat dilakukan untuk mendorong perempuan bercerai
yang cenderung menutup diri dan meratapi hidupnya, agar mereka lebih berani
membuka diri dan pada akhirnya dappat menemukan aktivitas sosial yang
menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar