Rabu, 06 Juni 2012

Beban Hidup Wanita Bercerai


Oleh : Henny E Wirawan
*Psikolog dan Pemerhati Masalh Perempuan/ Dosen Fakultas Psikologi Univ Tarumanegara Jakt.

          Beban yang ditanggung seorang wanita bercerai
      Ada berbagai beban yang di tanggung oleh seorang perempuan bercerai, yaitu:
a.  Beban sosial dan Emosional
          Perempuan bercerai akan menyandang predikat yang kurang mengenakkan. Kendati sama-sama tidak bersuami, menjadi perempuan janda karena suami meninggal dunia masih terkesan terhormat ketimbang menjadi perempuan janda karena perceraian. Kemungkinan digunjingkan, diperlakukan tidak adil, dianggap remeh bahkan dituduh macam-macam adalah bagian yang ditanggung perempuan bercerai.
          Kesepian dan kesendirian menjadi perasaan yang dominan. Belum lagi dengan perjuangan untuk menaggulangi kebutuhan biologis, khususnya dikalangan mereka yang masih dalam tahap perkembangan dewasa awal.
          Berbagai perasaan dan kondisi yang kurang menyenangkan tersebut kurang terasa apabila mereka disibukan dengan berbagai kegiatan. Namun apabila semuanya telah berakhir dan kehidupan kembali seperti sediakala perasaan perasaan tersebut akan muncul kembali. Tidak heran jika sebagian perempuan bercerai juga mudah merasakan gejala depresi dan mengalami beberapa gangguan psikologis, seperti sulit tidur, gangguan makan, gangguan suasana hati atau gangguan kecemasan lainya.
          Karena ketidaknyamanan psikis seperti ini, sangat masuk akal jika sebagian perempuan bercerai memilih untuk tidak berlama-lama dengan statusnya. Namun, belum tentu semua perempuan bercerai dapat melangsungkan pernikahan kedua. Disamping belum tentu menemukan jodoh di usia yang lebih lanjut, sebagian perempuan bercerai juga tidak dengan mudah menikah kembali karena terkait dengan pemahaman imannya.


b. Beban Perekonomian
       Perempuan bercerai yang memiliki penghasilan tetap seyogianya masih mampu bertahan hidup kendati tanpa suami. Persoalan akan lebih berat dirasakan oleh perempuan yang tidak memiliki penghasilan tetap selama hidup berumah tangga. Ia harus mulai mencari nafkah, karena ia belum tentu akan dibiayai oleh mantan suaminya, atau dibantu oleh anggota keluarganya yang lain. Kondisi ini akan menjadi lebih berat apabila ia juga harus menanggung biaya hidup anak-anak, khususnya apabila mantan suami tidak memberikan uang perawatan sedikitpun.
c.  Beban Pengasuhan
       Seorang perempuan bercerai yang memiliki anak harus berperan menjadi ibu sekaligus menjadi seorang ayah bagi anak-anaknya. Padahal dengan keharusannya bekerja di luar ruamah, waktu untuk mendidik anak juga sangat terbatas. Kelelahan kerja juga akan dirasakan di dalam dan di luar rumah, khusunya apabila ia harus mengurusrumah tangga seoarang diri tanpa pembantu.
       Karena itu umumnya perempauan yang seperti ini perlu berjuang keras untuk engolah emosinya, karena ada kemungkinan ia akan menjadi seseorang yang sangat rentan terhadap stress, mengingat beban yang harus ditanggungnya. Belum lagi jika ternyata anak yang menjadi bagian tanggung jawabnya juga mengalami gangguan tertentu entah keterbatasan fisik, gangguan perkembangan tertentu atau gangguan sosial emosional yang cukup parah, yang kesemuanya membutuhkan penanganan khusus dan biaya tambahan untuk terapi dan konseling.

1.  Berikan Perhatian
a.  Bersikap Empatis
Upayakan diri kita untuk menempatkan diri pada posisi perempuan yang bercerai, sehingga kita tidak dengan mudah melontarkan kata-kata yang melukai.

b. Bersikap Prihatin Dan Memberikan Perhatian
Memberikan perhatian adalah suatu hal yang sederhana tetapi bermakana dalam keberartian hidup mereka.
c.  Menyediakan Waktu Untuk Komunikasi
Berkounikasi secara akrab adalah bentuk perbuatan yang ringan, tetapi kemungkinan besar akan ditanggapi dengan penuh rasa syukur. Tindakan seperti itu kiranya juga dapat menjadi bagian dari proses pemulihan diri perempuan yang bercerai dengan membawa pengalaman buruk dalam kehidupan keluarga dimasa lalu.
d. Diajak dalam kegiatan bersama
Melakukan kegiatan bersama kiranya dapat dilakukan untuk mendorong perempuan bercerai yang cenderung menutup diri dan meratapi hidupnya, agar mereka lebih berani membuka diri dan pada akhirnya dappat menemukan aktivitas sosial yang menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar