Kamis, 07 Juni 2012

Analisis Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium


BAB II
ANALISIS MASALAH

A.    Sejarah Iodium
            Ditemukan oleh Courtois ada tahun 1811. Iodium tergolong  unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili. Iodium adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iodium membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iodium menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iodium mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah.
B.     Pengertian Iodium
       Iodium merupakan mineral yang dibutuhan tubuh relative kecil yaitu kurang lebih sebanyak 0,00004 % dari berat badan 15-23 mg. Sekitar 75% dari iodium ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormone tiroksin, tetraiodotironin (T4) atau triiodotironin (T3) . Hormon ini sangat dibutttuhkan dalam proses metabolism selain itu hormone ini juga berperan pada pertumbuhan tulang dan perkembangan fungsi otak. Sisa iodium lainya terdapat dalam jaringan lain, terutama dalam kelenjar-kelenjar ludah, payudara, lambung dan ginjal. Di dalam darah iodium terdapat dalam bentuk iodium bebas atau terikat dengan protein ( Protein Bound Iodine / PBI ).

      



       Iodium berada dalam siklus di alam. Sebagian besar iodium berada di laut, sebagian kemudian merembes, dibawa hujan, angin, sungai dan banjir kemudian selanjutnya dibawa ke daerah pegununga. Iodium terdapat di lapisan bawah tanah, sumur minyak dan gas alam. Daerah pegunungan di dunia termasuk Amerika, Asia dan Eropa merupakan daerah yang kadar iodium dalam tanahnya kurang, terutama didaerah pegunungan yang ditutupi oleh es dan mempunyai curah hujan yang tinggi yang mengalir ke sungai. Iodium di dalam tanah dan dilaut disebut iodida. Ion iodida ini akan dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsure iodium yang mudah menguap. Unsur tersebut akan dikembalikan ke tanah oleh hujan. Pengembalian iodium ke tanah berjalan lambat dan sedikit dibandingkan dengan kehilangan semula, dan banjir berulang kali akan mengurangi kadar iodium dalam tanah.
       Disebagian besar tempat di dunia iodium adalah komponen tanah yang jarang ditemukan sehingga kandunganyya dalam makanan menjadi rendah. Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu ikan laut, udang, kerang, dan ganggang laut merupakan bahan makanan sumber iodium yang baik. Selain itu kandungan iodium juga banyak terdapat d tanah sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai juga banyak mengandung iodium. Semakin jauh tanah tersebut dari pantai maka kandungan iodiumnya juga semakin sedikit.

C.     Absorpsi dan Ekskresi Iodium
            Iodium paling mudah diabsorbsi dalam bentuk iodida. Konsumsi normal sehari-hari adalah sebanyak 100-150 ug sehari. Ekskresi dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Dalam bentuk ikatan organic didalam makanan hewani hanya separuh dari iodium yang dikonsumsi dapat diabsorbsi. Didalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan terikat protein. Pada manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% diantaranya berd dalam kelenjar tiroid. Di dalam kelenjar ini iodium digunakan untuk mensintetis hormone-hormon triiodotironin (T3) dan tiroksin atau tetratioditironin (T4) . Kedua hormone ini disimpan dalam reservoir intrasel (koloid) .
            Hormone tiroid T3 dan T4  bersifat unik karena iodium adalah komponen yang esensial bagi keduanya. Untuk menyimpan dan memperoleh unsure penting ini serta untuk mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat dimasukan kedalam senyawa organic telah berkembang suatu mekanisme yang kompleks. Pada saat yang sama, tiroid harus menyintesis tironin dari tirosin dan sintesis ini berlangsung di dalam tiroglobulin. Tiroglobulin adalah precursor T3 dan T4 . senyawa ini adalah suatu protein besar yang terglikosilasi dan teriodinasi dengan masa molekuler 660 kDa. Karbohidrat membentuk 8-10% dari berat tiroglobulin dan iodida sebanyak 0,2-1% . bergantung pada kandungan iodium yang terdapat pada makanan tersebut.
            Kelenjar tiroid harus menangkap 60 µg iodium sehari untuk memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan iodida oleh kelenjar tiroid dilakukan melalui transpor aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormone yang merangsang tiroid (thyroid-stimulating hormone/TSH) dan Hormon Tirotrofin/TRH yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh kelenjar ptituari untuk mengatur sekresi tyroid. Hormone tiroksin kemudian dibawa darah ke sel-sel sasaran dalam hati ; di dalam sel-sel sasaran dan hati tiroksin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali digunakan.
            Konsentrasi hormone tiroid di dalam darah diatur oleh hipotalamus melalui pengontrolan pengeluaran hormone TSH yang dikeluarkan oleh kelenjar ptituari. Sekresi TSH juga dikontrol oleh hormone yang mengeluarkan tirotrofin yang juga dikeluarkan oleh hipotalamus.

D.    Akibat Kekurangan Iodium
            Gangguan akibat kekurangan yodium berupa gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid di leher dan kreatinisme yang telah dikenal sejak dulu kala, yaitu sejak zaman budaya Cina dan Hindu, Yunani dan Roma. Di abad pertengahan, gambar-gambar orang gondok keratin muncul dalam dunia seni lukis baik berupa setan ataupun bidadari. Lukisan Madona di Italia menggambarkan wanita dengan gondok. Pada waktu itu gondok masih dianggap normal, baru pad abad ke-17 dan ke -18 dilakukan penelitian tentang penyebab gondok dan keratin baru pada abad ke-19 dimulai langkah-langkah konkret untuk menanggulanginya. Dan kemudian pada abad ke-20 diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang cara pencegahan dan penanggulangannya.
            Pengertian tentang defisiensi iodium saat ini tidak terbatas pada gondok dan kretinisme saja tetapi juga dapat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia secara luas meliputi tumbuh kembang manusia termasuk perkembangan otak. hingga sekarang masalah gangguan kekurangan iodium (GAKI) terdapat luas diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Dan penanggulangannya merupakan salah satu prioritas utama program WHO.
            Pada kekurangan iodium, kosentrasi hormone tiroid menurun dan hormone perangsang tiroid atau TSH meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha peningkatan pengambilan iodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok sederhana. Bila terdapat gondok meluas disuatu daerah tertentu disebut gondok endemic. Pada ibu hamil kekurangan iodium dpat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Dan dalam keadaan berat bayi dpat terlahir cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak dapat menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.
            Tiroglobulin tersusun dari dua subunit besar. Protein ini mengandung 115 residu tirosin yang masing-masing berpotensi mengalami iodinasi. Sekitar 70% iodida dalam tiroglobulin berada dalam bentuk precursor inaktif, monoiodotirosin (MIT)  dan  diiodotirosin ( DIT), sementara 30 % berada dalam residu iodotironil, T3 dan T4. Jika pasokan iodium memadai , rasio T4/T3 menjadi sekitar 7:1. Pada defisiensi iodium, rasio T4/T3 menurun, demikian juga perbandingan DIT:MIT. Tiroglobulin, yakni suatu molekul besar dengan sejitar 5000 asam amino, menghasilkan konformasi yang diperlukan untuk penggabungan tirosiln dan organifikasi iodium yang dibutuhkan untuk pembentukan hormone tiroid diaminoacid.
            Molekul ini disentesis di bagian basal sel dan berpindah ke lumen untuk menjadi tempat penyimpanan T4 dan T3 di koloid : di tiroid normal, jumlah hormone ini cukup untuk beberapa minggu. Dalam beberapa menit setelah stimulasi tiroid oleh TSH, koloid masuk kembali ke sel dan terjadi peningkatan mencolok aktivitas fogolisosom. Berbagai protease asam dan peptisidase menghidrolisis tiroglobulin menjadi asam-asam amino pembentuknya, termasuk T4 dan T3 yang dikeluarkan dari bagian sel. Oleh sebab itu tiroglobulin adalah suatu prohormon yang sangat besar.

1.      Kekurangan Iodium Pada Janin
          Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium. Keadaan ini akan menyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan cacat bawaan, yang semuanya dapat dikurangi dengan pemberian yodium. Akibat lain yang lebih berat pada janin yang kekurangan yodium adalah kretin endemik.
          Kretin endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe nervosa, ditandai dengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik pada kedua tungkai. Sebaliknya yang agak jarang terjadi adalah tipe hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroid dan kerdil.
          Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal kehamilan sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan yodium sejak awal kehamilannya maka transfer T4 ke janin akan berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi.
          Jadi perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama kehamilan, bilamana ibu kekurangan yodium maka akan berakibat pada rendahnya kadar hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan, janin sudah dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun karena kekurangan yodium dalam masa ini maka juga akan berakibat pada kurangnya pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat hipotiroidisme pada janin.
2.      Kekurangan Iodium Pada Bayi Baru Lahir
          Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi baru lahir berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir. Pada bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan cepat sampai usia dua tahun. Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkembangan otak normal.
          Di negara sedang berkembang dengan kekurangan yodium berat, penemuan kasus ini dapat dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh darah balik talipusat segera setelah bayi lahir untuk pemeriksaan kadar hormon T4 dan TSH. Disebut hipotiroidisme neonatal, bila didapatkan kadar T4 kurang dari 3 mg/dl dan TSH lebih dari 50 mU/mL.
          Pada daerah dengan kekurangan yodium yang sangat berat, lebih dari 50% penduduk mempunyai kadar yodium urin kurang dari 25 mg per gram kreatinin, kejadian hipotiroidisme neonatal sekitar 75-115 per 1000 kelahiran. Yang sangat mencolok, pada daerah yang kekurangan yodium ringan, kejadian gondok sangat rendah dan tidak ada kretin, angka kejadian hipotiroidisme neonatal turun menjadi 6 per 1000 kelahiran.
3.      Kekurangan Iodium Pada Masa Anak-Anak
          Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur yang sama yang berasal dari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini dapat disimpulkan kekurangan yodium mengakibatkan keterampilan kognitif rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di daerah kekurangan yodium memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan otak yang berdimensi luas.
          Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi yodium akan memperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar T3 otak dan T3 kelenjar hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3 serum, sebaliknya terjadi pada hati, ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah, yang dapat dibuktikan pada tikus yang kekurangan yodium, didapatkan kadar T4 serum yang rendah, akan menjadi normal kembali bila dilakukan koreksi terhadap kekurangan yodiumnya.
          Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh dan lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan lesu ini dapat kembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain halnya bila keadaan yang terjadi di otak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang otaknya masih dalam masa perkembangan, walaupun diberikan koreksi yodium otak tetap tidak dapat kembali normal.

4.      Kekurangan Iodium Pada Dewasa
          Pada orang dewasa, dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya, yang sering terjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena adanya benjolan/modul pada kelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Disamping efek tersebut, peningkatan ambilan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh kekurangan yodium meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar tiroid bila terkena radiasi.

E.     Gejala Gangguan Tiroid
            Penyakit tiroid tau gondok adalah penyakit yang terjadi karena gangguan pada kelenjar tiroid atau kelenjar pada manusia yang bentuknya seperti kupu-kupu. Ia terletak didaerah leher sebelah depan pada ruas ke-2 dan ke-3 dari tenggorokan. Dilihat dari fungsinya tiroid dibagi menjadi 2, yaitu hipertiroid dimana kelenjer gondok akan menghasilkan hormone gondok yang berlebihan. Dan hipotiroid yaitu produk hormone yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
            Umumnya penyakit ini disebabkan karena ketidakstabilan hormone ada juga yang disebabkan karena gangguan autoimun, dimana tubuh menghasilkan zat antibody yang berpengaruh pada kelenjar gondok, sehingga bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi hormone. Khusus untuk gondok endemic, gangguan disebabkan karena kurangnya zat yodium yang masuk kedalam tubuh. Mengkonsumsi iodium dalam kadar tinggi dapat juga menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
            Gejala yang ditimbulkan karena hipertiroid pada umumnya penderita akan merasakan berdebar-debar pada jantung., berkeringat, berat badan menurun, diare, dan sering diikuti oleh kelainan pada mata yang disebut eksopthalmus.
            Sedangkan gejala yang ditimbulkan karena hipotiroid yaitu pada umumnya penderita tidak merasakan apapun namun mengalami pembengkakan pada kelenjar ludah telinga/parotitis, mulut tegang dan nyeri, terutama bila mengunyah dan menelan, sering muntah-muntah dan nafsu makan berkurang, suhu badan naik dan kadang-kadang telinga serasa berdengung.

F.      Dampak Penyakit Tiroid
            Hormon memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia yaitu dapat memicu pertumbuhan, baik pertumbuhan badan maupun pertumbuhan mental atau kecerdasan. Dan Jika kekurangan hormone terjadi pada wanita yang sedang hamil, maka bayi yang dilahirkan akan menjadi cebol, bodoh bahkan juga mengalami kecacatan. Sedang bagi penderita hipertiroid akan berpengaruh pada kesehatan jantungnya maka diperlukan pengobatan yang intensif. Selain itu berpengaruh pula pada kesehatan mata jika tidak segera diobati akan menyebabkan kekurangan pada kornea dan mudah luka sehingga bisa terjadi infeksi yang sangat berat.
            Untuk mengobati penyakit ini perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, jika dinyatakan sebagai penyakit hipotyroid maka ada baiknya penderita mengkonsumsi obat hormone gondok seperti tablet thyrax atau euthyrox yang dosisnya dinaikkan secara perlahan. Umumnya penyakit hipotyroid harus menelan obat sampai waktu yang cukup lama.
            Untuk pencegahan khususnya pada daerah dataran tinggi yang jauh dari laut dengan kadar iodium pada tanah yang kurang dapat mengkonsumsi  garam beryodium atau banyak mengkonsumsi ikan-ikan laut. Dapat dibeli di pasar tradisional ataupun di pasar modern karena saat ini garam beryodium dan ikan laut sudah banyak dijual dipasaran. Tapi harus tetap berhati-hati karena banyak juga ikan-ikan laut yang palsu di formalin ataupun sudah dibekukan lama bukan sehat yang didapat tetapi penyakit kanker yang akan menyerang tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.PT Gramedia Pustaka          Utama:Jakarta
Sayogo,Santri.2006.Gizi Remaja Putri.Fakultas Kedokteran Universitas     Indonesia:Jakarta
Murray ,Robbert K,dkk.2006.Biokimia Harper.Buku kedokteran :Jakarta










Tidak ada komentar:

Posting Komentar