BAB II
ANALISIS MASALAH
A. Sejarah
Iodium
Ditemukan oleh Courtois ada tahun
1811. Iodium tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari
air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili. Iodium adalah
padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iodium membentuk senyawa dengan
banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser
iodida. Iodium menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iodium mudah larut
dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian
membentuk larutan berwarna ungu yang indah.
B. Pengertian
Iodium
Iodium
merupakan mineral yang dibutuhan tubuh relative kecil yaitu kurang lebih
sebanyak 0,00004 % dari berat badan 15-23 mg. Sekitar 75% dari iodium ada di
dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormone tiroksin,
tetraiodotironin (T4) atau triiodotironin (T3) . Hormon
ini sangat dibutttuhkan dalam proses metabolism selain itu hormone ini juga
berperan pada pertumbuhan tulang dan perkembangan fungsi otak. Sisa iodium
lainya terdapat dalam jaringan lain, terutama dalam kelenjar-kelenjar ludah,
payudara, lambung dan ginjal. Di dalam darah iodium terdapat dalam bentuk
iodium bebas atau terikat dengan protein ( Protein
Bound Iodine / PBI ).
Iodium
berada dalam siklus di alam. Sebagian besar iodium berada di laut, sebagian
kemudian merembes, dibawa hujan, angin, sungai dan banjir kemudian selanjutnya
dibawa ke daerah pegununga. Iodium terdapat di lapisan bawah tanah, sumur
minyak dan gas alam. Daerah pegunungan di dunia termasuk Amerika, Asia dan
Eropa merupakan daerah yang kadar iodium dalam tanahnya kurang, terutama
didaerah pegunungan yang ditutupi oleh es dan mempunyai curah hujan yang tinggi
yang mengalir ke sungai. Iodium di dalam tanah dan dilaut disebut iodida. Ion
iodida ini akan dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsure iodium yang mudah
menguap. Unsur tersebut akan dikembalikan ke tanah oleh hujan. Pengembalian
iodium ke tanah berjalan lambat dan sedikit dibandingkan dengan kehilangan
semula, dan banjir berulang kali akan mengurangi kadar iodium dalam tanah.
Disebagian
besar tempat di dunia iodium adalah komponen tanah yang jarang ditemukan
sehingga kandunganyya dalam makanan menjadi rendah. Laut merupakan sumber utama
iodium. Oleh karena itu ikan laut, udang, kerang, dan ganggang laut merupakan
bahan makanan sumber iodium yang baik. Selain itu kandungan iodium juga banyak
terdapat d tanah sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai juga banyak
mengandung iodium. Semakin jauh tanah tersebut dari pantai maka kandungan iodiumnya
juga semakin sedikit.
C. Absorpsi
dan Ekskresi Iodium
Iodium paling mudah diabsorbsi dalam
bentuk iodida. Konsumsi normal sehari-hari adalah sebanyak 100-150 ug sehari.
Ekskresi dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Dalam
bentuk ikatan organic didalam makanan hewani hanya separuh dari iodium yang
dikonsumsi dapat diabsorbsi. Didalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas
dan terikat protein. Pada manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium,
70-80% diantaranya berd dalam kelenjar tiroid. Di dalam kelenjar ini iodium
digunakan untuk mensintetis hormone-hormon triiodotironin (T3) dan
tiroksin atau tetratioditironin (T4) . Kedua hormone ini disimpan
dalam reservoir intrasel (koloid) .
Hormone tiroid T3 dan T4 bersifat unik karena iodium adalah
komponen yang esensial bagi keduanya. Untuk menyimpan dan memperoleh unsure
penting ini serta untuk mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat dimasukan
kedalam senyawa organic telah berkembang suatu mekanisme yang kompleks. Pada
saat yang sama, tiroid harus menyintesis tironin dari tirosin dan sintesis ini
berlangsung di dalam tiroglobulin. Tiroglobulin adalah precursor T3 dan
T4 . senyawa ini adalah suatu protein besar yang terglikosilasi dan
teriodinasi dengan masa molekuler 660 kDa. Karbohidrat membentuk 8-10% dari
berat tiroglobulin dan iodida sebanyak 0,2-1% . bergantung pada kandungan
iodium yang terdapat pada makanan tersebut.
Kelenjar tiroid harus menangkap 60
µg iodium sehari untuk memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan
iodida oleh kelenjar tiroid dilakukan melalui transpor aktif yang dinamakan
pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormone yang merangsang tiroid (thyroid-stimulating hormone/TSH) dan Hormon Tirotrofin/TRH yang dikeluarkan
oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh kelenjar ptituari untuk mengatur sekresi
tyroid. Hormone tiroksin kemudian dibawa darah ke sel-sel sasaran dalam hati ;
di dalam sel-sel sasaran dan hati tiroksin dipecah dan bila diperlukan yodium
kembali digunakan.
Konsentrasi hormone tiroid di dalam
darah diatur oleh hipotalamus melalui pengontrolan pengeluaran hormone TSH yang
dikeluarkan oleh kelenjar ptituari. Sekresi TSH juga dikontrol oleh hormone
yang mengeluarkan tirotrofin yang juga dikeluarkan oleh hipotalamus.
D. Akibat
Kekurangan Iodium
Gangguan akibat kekurangan yodium
berupa gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid di leher dan kreatinisme yang
telah dikenal sejak dulu kala, yaitu sejak zaman budaya Cina dan Hindu, Yunani
dan Roma. Di abad pertengahan, gambar-gambar orang gondok keratin muncul dalam
dunia seni lukis baik berupa setan ataupun bidadari. Lukisan Madona di Italia
menggambarkan wanita dengan gondok. Pada waktu itu gondok masih dianggap
normal, baru pad abad ke-17 dan ke -18 dilakukan penelitian tentang penyebab
gondok dan keratin baru pada abad ke-19 dimulai langkah-langkah konkret untuk
menanggulanginya. Dan kemudian pada abad ke-20 diperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam tentang cara pencegahan dan penanggulangannya.
Pengertian tentang defisiensi iodium
saat ini tidak terbatas pada gondok dan kretinisme saja tetapi juga dapat
berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia secara luas meliputi tumbuh
kembang manusia termasuk perkembangan otak. hingga sekarang masalah gangguan
kekurangan iodium (GAKI) terdapat luas diseluruh dunia termasuk di Indonesia.
Dan penanggulangannya merupakan salah satu prioritas utama program WHO.
Pada kekurangan iodium, kosentrasi
hormone tiroid menurun dan hormone perangsang tiroid atau TSH meningkat agar
kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut,
sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha peningkatan pengambilan iodium oleh
kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok sederhana.
Bila terdapat gondok meluas disuatu daerah tertentu disebut gondok endemic.
Pada ibu hamil kekurangan iodium dpat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
janin. Dan dalam keadaan berat bayi dpat terlahir cacat mental yang permanen
serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Kekurangan iodium
pada anak-anak dapat menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.
Tiroglobulin tersusun dari dua
subunit besar. Protein ini mengandung 115 residu tirosin yang masing-masing
berpotensi mengalami iodinasi. Sekitar 70% iodida dalam tiroglobulin berada
dalam bentuk precursor inaktif, monoiodotirosin
(MIT) dan diiodotirosin ( DIT), sementara
30 % berada dalam residu iodotironil, T3 dan T4. Jika
pasokan iodium memadai , rasio T4/T3 menjadi sekitar 7:1.
Pada defisiensi iodium, rasio T4/T3 menurun, demikian
juga perbandingan DIT:MIT. Tiroglobulin, yakni suatu molekul besar dengan
sejitar 5000 asam amino, menghasilkan konformasi yang diperlukan untuk
penggabungan tirosiln dan organifikasi iodium yang dibutuhkan untuk pembentukan
hormone tiroid diaminoacid.
Molekul ini disentesis di bagian
basal sel dan berpindah ke lumen untuk menjadi tempat penyimpanan T4
dan T3 di koloid : di tiroid normal, jumlah hormone ini cukup untuk
beberapa minggu. Dalam beberapa menit setelah stimulasi tiroid oleh TSH, koloid
masuk kembali ke sel dan terjadi peningkatan mencolok aktivitas fogolisosom.
Berbagai protease asam dan peptisidase menghidrolisis tiroglobulin menjadi
asam-asam amino pembentuknya, termasuk T4 dan T3 yang
dikeluarkan dari bagian sel. Oleh sebab itu tiroglobulin adalah suatu prohormon
yang sangat besar.
1.
Kekurangan
Iodium Pada Janin
Kekurangan
yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium. Keadaan ini akan menyebabkan
besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan cacat bawaan, yang semuanya
dapat dikurangi dengan pemberian yodium. Akibat lain yang lebih berat pada
janin yang kekurangan yodium adalah kretin endemik.
Kretin
endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe nervosa, ditandai
dengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik pada kedua tungkai.
Sebaliknya yang agak jarang terjadi adalah tipe hipotiroidisme yang ditandai
dengan kekurangan hormon tiroid dan kerdil.
Penelitian terakhir menunjukkan,
transfer T4 dari ibu ke janin pada awal kehamilan sangat penting untuk
perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan yodium sejak awal kehamilannya
maka transfer T4 ke janin akan berkurang sebelum kelenjar tiroid janin
berfungsi.
Jadi perkembangan otak janin sangat
tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama kehamilan, bilamana
ibu kekurangan yodium maka akan berakibat pada rendahnya kadar hormon tiroid
pada ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan, janin sudah
dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun karena kekurangan yodium dalam masa
ini maka juga akan berakibat pada kurangnya pembentukan hormon tiroid, sehingga
berakibat hipotiroidisme pada janin.
2.
Kekurangan Iodium Pada Bayi Baru
Lahir
Yang
sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi baru
lahir berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir. Pada
bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan
cepat sampai usia dua tahun. Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung
pada kecukupan yodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkembangan otak
normal.
Di
negara sedang berkembang dengan kekurangan yodium berat, penemuan kasus ini
dapat dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh darah balik talipusat
segera setelah bayi lahir untuk pemeriksaan kadar hormon T4 dan TSH. Disebut
hipotiroidisme neonatal, bila didapatkan kadar T4 kurang dari 3 mg/dl dan TSH
lebih dari 50 mU/mL.
Pada daerah dengan kekurangan yodium
yang sangat berat, lebih dari 50% penduduk mempunyai kadar yodium urin kurang
dari 25 mg per gram kreatinin, kejadian hipotiroidisme neonatal sekitar 75-115
per 1000 kelahiran. Yang sangat mencolok, pada daerah yang kekurangan yodium
ringan, kejadian gondok sangat rendah dan tidak ada kretin, angka kejadian
hipotiroidisme neonatal turun menjadi 6 per 1000 kelahiran.
3.
Kekurangan Iodium Pada Masa Anak-Anak
Penelitian pada anak sekolah yang
tinggal di daerah kekurangan yodium menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang
dibandingkan dengan kelompok umur yang sama yang berasal dari daerah yang
berkecukupan yodium. Dari sini dapat disimpulkan kekurangan yodium
mengakibatkan keterampilan kognitif rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di
daerah kekurangan yodium memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat
menyebabkan kelainan otak yang berdimensi luas.
Dalam penelitian tersebut juga
ditegaskan, dengan pemberian koreksi yodium akan memperbaiki prestasi belajar
anak sekolah. Faktor penentu kadar T3 otak dan T3 kelenjar hipofisis adalah
kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3 serum, sebaliknya terjadi pada hati,
ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah, yang dapat dibuktikan pada tikus
yang kekurangan yodium, didapatkan kadar T4 serum yang rendah, akan menjadi
normal kembali bila dilakukan koreksi terhadap kekurangan yodiumnya.
Keadaan ini disebut sebagai
hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh dan lesu, hal ini merupakan
tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan lesu ini dapat kembali
normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain halnya bila keadaan yang
terjadi di otak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang otaknya masih dalam masa perkembangan,
walaupun diberikan koreksi yodium otak tetap tidak dapat kembali normal.
4.
Kekurangan Iodium Pada Dewasa
Pada
orang dewasa, dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya, yang sering
terjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena adanya
benjolan/modul pada kelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Disamping efek
tersebut, peningkatan ambilan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh kekurangan
yodium meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar tiroid bila terkena
radiasi.
E. Gejala
Gangguan Tiroid
Penyakit tiroid tau gondok adalah
penyakit yang terjadi karena gangguan pada kelenjar tiroid atau kelenjar pada
manusia yang bentuknya seperti kupu-kupu. Ia terletak didaerah leher sebelah
depan pada ruas ke-2 dan ke-3 dari tenggorokan. Dilihat dari fungsinya tiroid
dibagi menjadi 2, yaitu hipertiroid dimana kelenjer gondok akan menghasilkan
hormone gondok yang berlebihan. Dan hipotiroid yaitu produk hormone yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
Umumnya penyakit ini disebabkan
karena ketidakstabilan hormone ada juga yang disebabkan karena gangguan
autoimun, dimana tubuh menghasilkan zat antibody yang berpengaruh pada kelenjar
gondok, sehingga bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi hormone.
Khusus untuk gondok endemic, gangguan disebabkan karena kurangnya zat yodium
yang masuk kedalam tubuh. Mengkonsumsi iodium dalam kadar tinggi dapat juga
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium. Dalam
keadaan berat hal ini dapat menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak
napas.
Gejala yang ditimbulkan karena
hipertiroid pada umumnya penderita akan merasakan berdebar-debar pada jantung.,
berkeringat, berat badan menurun, diare, dan sering diikuti oleh kelainan pada
mata yang disebut eksopthalmus.
Sedangkan gejala yang ditimbulkan
karena hipotiroid yaitu pada umumnya penderita tidak merasakan apapun namun
mengalami pembengkakan pada kelenjar ludah telinga/parotitis, mulut tegang dan
nyeri, terutama bila mengunyah dan menelan, sering muntah-muntah dan nafsu
makan berkurang, suhu badan naik dan kadang-kadang telinga serasa berdengung.
F. Dampak
Penyakit Tiroid
Hormon memiliki fungsi penting bagi tubuh
manusia yaitu dapat memicu pertumbuhan, baik pertumbuhan badan maupun
pertumbuhan mental atau kecerdasan. Dan Jika kekurangan hormone terjadi pada
wanita yang sedang hamil, maka bayi yang dilahirkan akan menjadi cebol, bodoh
bahkan juga mengalami kecacatan. Sedang bagi penderita hipertiroid akan
berpengaruh pada kesehatan jantungnya maka diperlukan pengobatan yang intensif.
Selain itu berpengaruh pula pada kesehatan mata jika tidak segera diobati akan
menyebabkan kekurangan pada kornea dan mudah luka sehingga bisa terjadi infeksi
yang sangat berat.
Untuk mengobati penyakit ini perlu
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, jika dinyatakan sebagai penyakit
hipotyroid maka ada baiknya penderita mengkonsumsi obat hormone gondok seperti
tablet thyrax atau euthyrox yang dosisnya dinaikkan secara perlahan. Umumnya
penyakit hipotyroid harus menelan obat sampai waktu yang cukup lama.
Untuk pencegahan khususnya pada
daerah dataran tinggi yang jauh dari laut dengan kadar iodium pada tanah yang
kurang dapat mengkonsumsi garam
beryodium atau banyak mengkonsumsi ikan-ikan laut. Dapat dibeli di pasar
tradisional ataupun di pasar modern karena saat ini garam beryodium dan ikan
laut sudah banyak dijual dipasaran. Tapi harus tetap berhati-hati karena banyak
juga ikan-ikan laut yang palsu di formalin ataupun sudah dibekukan lama bukan
sehat yang didapat tetapi penyakit kanker yang akan menyerang tubuh kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier,sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.PT Gramedia
Pustaka Utama:Jakarta
Sayogo,Santri.2006.Gizi Remaja Putri.Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia:Jakarta
Murray ,Robbert
K,dkk.2006.Biokimia Harper.Buku
kedokteran :Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar