Kamis, 07 Juni 2012

Analisis Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium


BAB II
ANALISIS MASALAH

A.    Sejarah Iodium
            Ditemukan oleh Courtois ada tahun 1811. Iodium tergolong  unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili. Iodium adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iodium membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iodium menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iodium mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah.
B.     Pengertian Iodium
       Iodium merupakan mineral yang dibutuhan tubuh relative kecil yaitu kurang lebih sebanyak 0,00004 % dari berat badan 15-23 mg. Sekitar 75% dari iodium ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormone tiroksin, tetraiodotironin (T4) atau triiodotironin (T3) . Hormon ini sangat dibutttuhkan dalam proses metabolism selain itu hormone ini juga berperan pada pertumbuhan tulang dan perkembangan fungsi otak. Sisa iodium lainya terdapat dalam jaringan lain, terutama dalam kelenjar-kelenjar ludah, payudara, lambung dan ginjal. Di dalam darah iodium terdapat dalam bentuk iodium bebas atau terikat dengan protein ( Protein Bound Iodine / PBI ).

      



       Iodium berada dalam siklus di alam. Sebagian besar iodium berada di laut, sebagian kemudian merembes, dibawa hujan, angin, sungai dan banjir kemudian selanjutnya dibawa ke daerah pegununga. Iodium terdapat di lapisan bawah tanah, sumur minyak dan gas alam. Daerah pegunungan di dunia termasuk Amerika, Asia dan Eropa merupakan daerah yang kadar iodium dalam tanahnya kurang, terutama didaerah pegunungan yang ditutupi oleh es dan mempunyai curah hujan yang tinggi yang mengalir ke sungai. Iodium di dalam tanah dan dilaut disebut iodida. Ion iodida ini akan dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsure iodium yang mudah menguap. Unsur tersebut akan dikembalikan ke tanah oleh hujan. Pengembalian iodium ke tanah berjalan lambat dan sedikit dibandingkan dengan kehilangan semula, dan banjir berulang kali akan mengurangi kadar iodium dalam tanah.
       Disebagian besar tempat di dunia iodium adalah komponen tanah yang jarang ditemukan sehingga kandunganyya dalam makanan menjadi rendah. Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu ikan laut, udang, kerang, dan ganggang laut merupakan bahan makanan sumber iodium yang baik. Selain itu kandungan iodium juga banyak terdapat d tanah sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai juga banyak mengandung iodium. Semakin jauh tanah tersebut dari pantai maka kandungan iodiumnya juga semakin sedikit.

C.     Absorpsi dan Ekskresi Iodium
            Iodium paling mudah diabsorbsi dalam bentuk iodida. Konsumsi normal sehari-hari adalah sebanyak 100-150 ug sehari. Ekskresi dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Dalam bentuk ikatan organic didalam makanan hewani hanya separuh dari iodium yang dikonsumsi dapat diabsorbsi. Didalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan terikat protein. Pada manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% diantaranya berd dalam kelenjar tiroid. Di dalam kelenjar ini iodium digunakan untuk mensintetis hormone-hormon triiodotironin (T3) dan tiroksin atau tetratioditironin (T4) . Kedua hormone ini disimpan dalam reservoir intrasel (koloid) .
            Hormone tiroid T3 dan T4  bersifat unik karena iodium adalah komponen yang esensial bagi keduanya. Untuk menyimpan dan memperoleh unsure penting ini serta untuk mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat dimasukan kedalam senyawa organic telah berkembang suatu mekanisme yang kompleks. Pada saat yang sama, tiroid harus menyintesis tironin dari tirosin dan sintesis ini berlangsung di dalam tiroglobulin. Tiroglobulin adalah precursor T3 dan T4 . senyawa ini adalah suatu protein besar yang terglikosilasi dan teriodinasi dengan masa molekuler 660 kDa. Karbohidrat membentuk 8-10% dari berat tiroglobulin dan iodida sebanyak 0,2-1% . bergantung pada kandungan iodium yang terdapat pada makanan tersebut.
            Kelenjar tiroid harus menangkap 60 µg iodium sehari untuk memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan iodida oleh kelenjar tiroid dilakukan melalui transpor aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormone yang merangsang tiroid (thyroid-stimulating hormone/TSH) dan Hormon Tirotrofin/TRH yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh kelenjar ptituari untuk mengatur sekresi tyroid. Hormone tiroksin kemudian dibawa darah ke sel-sel sasaran dalam hati ; di dalam sel-sel sasaran dan hati tiroksin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali digunakan.
            Konsentrasi hormone tiroid di dalam darah diatur oleh hipotalamus melalui pengontrolan pengeluaran hormone TSH yang dikeluarkan oleh kelenjar ptituari. Sekresi TSH juga dikontrol oleh hormone yang mengeluarkan tirotrofin yang juga dikeluarkan oleh hipotalamus.

D.    Akibat Kekurangan Iodium
            Gangguan akibat kekurangan yodium berupa gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid di leher dan kreatinisme yang telah dikenal sejak dulu kala, yaitu sejak zaman budaya Cina dan Hindu, Yunani dan Roma. Di abad pertengahan, gambar-gambar orang gondok keratin muncul dalam dunia seni lukis baik berupa setan ataupun bidadari. Lukisan Madona di Italia menggambarkan wanita dengan gondok. Pada waktu itu gondok masih dianggap normal, baru pad abad ke-17 dan ke -18 dilakukan penelitian tentang penyebab gondok dan keratin baru pada abad ke-19 dimulai langkah-langkah konkret untuk menanggulanginya. Dan kemudian pada abad ke-20 diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang cara pencegahan dan penanggulangannya.
            Pengertian tentang defisiensi iodium saat ini tidak terbatas pada gondok dan kretinisme saja tetapi juga dapat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia secara luas meliputi tumbuh kembang manusia termasuk perkembangan otak. hingga sekarang masalah gangguan kekurangan iodium (GAKI) terdapat luas diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Dan penanggulangannya merupakan salah satu prioritas utama program WHO.
            Pada kekurangan iodium, kosentrasi hormone tiroid menurun dan hormone perangsang tiroid atau TSH meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha peningkatan pengambilan iodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok sederhana. Bila terdapat gondok meluas disuatu daerah tertentu disebut gondok endemic. Pada ibu hamil kekurangan iodium dpat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Dan dalam keadaan berat bayi dpat terlahir cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak dapat menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.
            Tiroglobulin tersusun dari dua subunit besar. Protein ini mengandung 115 residu tirosin yang masing-masing berpotensi mengalami iodinasi. Sekitar 70% iodida dalam tiroglobulin berada dalam bentuk precursor inaktif, monoiodotirosin (MIT)  dan  diiodotirosin ( DIT), sementara 30 % berada dalam residu iodotironil, T3 dan T4. Jika pasokan iodium memadai , rasio T4/T3 menjadi sekitar 7:1. Pada defisiensi iodium, rasio T4/T3 menurun, demikian juga perbandingan DIT:MIT. Tiroglobulin, yakni suatu molekul besar dengan sejitar 5000 asam amino, menghasilkan konformasi yang diperlukan untuk penggabungan tirosiln dan organifikasi iodium yang dibutuhkan untuk pembentukan hormone tiroid diaminoacid.
            Molekul ini disentesis di bagian basal sel dan berpindah ke lumen untuk menjadi tempat penyimpanan T4 dan T3 di koloid : di tiroid normal, jumlah hormone ini cukup untuk beberapa minggu. Dalam beberapa menit setelah stimulasi tiroid oleh TSH, koloid masuk kembali ke sel dan terjadi peningkatan mencolok aktivitas fogolisosom. Berbagai protease asam dan peptisidase menghidrolisis tiroglobulin menjadi asam-asam amino pembentuknya, termasuk T4 dan T3 yang dikeluarkan dari bagian sel. Oleh sebab itu tiroglobulin adalah suatu prohormon yang sangat besar.

1.      Kekurangan Iodium Pada Janin
          Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium. Keadaan ini akan menyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan cacat bawaan, yang semuanya dapat dikurangi dengan pemberian yodium. Akibat lain yang lebih berat pada janin yang kekurangan yodium adalah kretin endemik.
          Kretin endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe nervosa, ditandai dengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik pada kedua tungkai. Sebaliknya yang agak jarang terjadi adalah tipe hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroid dan kerdil.
          Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal kehamilan sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan yodium sejak awal kehamilannya maka transfer T4 ke janin akan berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi.
          Jadi perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama kehamilan, bilamana ibu kekurangan yodium maka akan berakibat pada rendahnya kadar hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan, janin sudah dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun karena kekurangan yodium dalam masa ini maka juga akan berakibat pada kurangnya pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat hipotiroidisme pada janin.
2.      Kekurangan Iodium Pada Bayi Baru Lahir
          Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi baru lahir berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir. Pada bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan cepat sampai usia dua tahun. Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkembangan otak normal.
          Di negara sedang berkembang dengan kekurangan yodium berat, penemuan kasus ini dapat dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh darah balik talipusat segera setelah bayi lahir untuk pemeriksaan kadar hormon T4 dan TSH. Disebut hipotiroidisme neonatal, bila didapatkan kadar T4 kurang dari 3 mg/dl dan TSH lebih dari 50 mU/mL.
          Pada daerah dengan kekurangan yodium yang sangat berat, lebih dari 50% penduduk mempunyai kadar yodium urin kurang dari 25 mg per gram kreatinin, kejadian hipotiroidisme neonatal sekitar 75-115 per 1000 kelahiran. Yang sangat mencolok, pada daerah yang kekurangan yodium ringan, kejadian gondok sangat rendah dan tidak ada kretin, angka kejadian hipotiroidisme neonatal turun menjadi 6 per 1000 kelahiran.
3.      Kekurangan Iodium Pada Masa Anak-Anak
          Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur yang sama yang berasal dari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini dapat disimpulkan kekurangan yodium mengakibatkan keterampilan kognitif rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di daerah kekurangan yodium memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan otak yang berdimensi luas.
          Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi yodium akan memperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar T3 otak dan T3 kelenjar hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3 serum, sebaliknya terjadi pada hati, ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah, yang dapat dibuktikan pada tikus yang kekurangan yodium, didapatkan kadar T4 serum yang rendah, akan menjadi normal kembali bila dilakukan koreksi terhadap kekurangan yodiumnya.
          Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh dan lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan lesu ini dapat kembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain halnya bila keadaan yang terjadi di otak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang otaknya masih dalam masa perkembangan, walaupun diberikan koreksi yodium otak tetap tidak dapat kembali normal.

4.      Kekurangan Iodium Pada Dewasa
          Pada orang dewasa, dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya, yang sering terjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena adanya benjolan/modul pada kelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Disamping efek tersebut, peningkatan ambilan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh kekurangan yodium meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar tiroid bila terkena radiasi.

E.     Gejala Gangguan Tiroid
            Penyakit tiroid tau gondok adalah penyakit yang terjadi karena gangguan pada kelenjar tiroid atau kelenjar pada manusia yang bentuknya seperti kupu-kupu. Ia terletak didaerah leher sebelah depan pada ruas ke-2 dan ke-3 dari tenggorokan. Dilihat dari fungsinya tiroid dibagi menjadi 2, yaitu hipertiroid dimana kelenjer gondok akan menghasilkan hormone gondok yang berlebihan. Dan hipotiroid yaitu produk hormone yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
            Umumnya penyakit ini disebabkan karena ketidakstabilan hormone ada juga yang disebabkan karena gangguan autoimun, dimana tubuh menghasilkan zat antibody yang berpengaruh pada kelenjar gondok, sehingga bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi hormone. Khusus untuk gondok endemic, gangguan disebabkan karena kurangnya zat yodium yang masuk kedalam tubuh. Mengkonsumsi iodium dalam kadar tinggi dapat juga menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
            Gejala yang ditimbulkan karena hipertiroid pada umumnya penderita akan merasakan berdebar-debar pada jantung., berkeringat, berat badan menurun, diare, dan sering diikuti oleh kelainan pada mata yang disebut eksopthalmus.
            Sedangkan gejala yang ditimbulkan karena hipotiroid yaitu pada umumnya penderita tidak merasakan apapun namun mengalami pembengkakan pada kelenjar ludah telinga/parotitis, mulut tegang dan nyeri, terutama bila mengunyah dan menelan, sering muntah-muntah dan nafsu makan berkurang, suhu badan naik dan kadang-kadang telinga serasa berdengung.

F.      Dampak Penyakit Tiroid
            Hormon memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia yaitu dapat memicu pertumbuhan, baik pertumbuhan badan maupun pertumbuhan mental atau kecerdasan. Dan Jika kekurangan hormone terjadi pada wanita yang sedang hamil, maka bayi yang dilahirkan akan menjadi cebol, bodoh bahkan juga mengalami kecacatan. Sedang bagi penderita hipertiroid akan berpengaruh pada kesehatan jantungnya maka diperlukan pengobatan yang intensif. Selain itu berpengaruh pula pada kesehatan mata jika tidak segera diobati akan menyebabkan kekurangan pada kornea dan mudah luka sehingga bisa terjadi infeksi yang sangat berat.
            Untuk mengobati penyakit ini perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, jika dinyatakan sebagai penyakit hipotyroid maka ada baiknya penderita mengkonsumsi obat hormone gondok seperti tablet thyrax atau euthyrox yang dosisnya dinaikkan secara perlahan. Umumnya penyakit hipotyroid harus menelan obat sampai waktu yang cukup lama.
            Untuk pencegahan khususnya pada daerah dataran tinggi yang jauh dari laut dengan kadar iodium pada tanah yang kurang dapat mengkonsumsi  garam beryodium atau banyak mengkonsumsi ikan-ikan laut. Dapat dibeli di pasar tradisional ataupun di pasar modern karena saat ini garam beryodium dan ikan laut sudah banyak dijual dipasaran. Tapi harus tetap berhati-hati karena banyak juga ikan-ikan laut yang palsu di formalin ataupun sudah dibekukan lama bukan sehat yang didapat tetapi penyakit kanker yang akan menyerang tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.PT Gramedia Pustaka          Utama:Jakarta
Sayogo,Santri.2006.Gizi Remaja Putri.Fakultas Kedokteran Universitas     Indonesia:Jakarta
Murray ,Robbert K,dkk.2006.Biokimia Harper.Buku kedokteran :Jakarta










Bahaya Pestisida pada buah dan sayur


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
            Bahan pestisida yang ada di buah dan sayur mungkin tidak asing lagi ditelinga kita, hampir semua buah dan sayuran yang dijual bebas dipasaran, supermarket dan swalayan-swalayan pasti mengandung pestisida. Buah dan sayuran tersebut mengandung residu pestisida yang sangat berbahaya bagi tubuh dapat menyebabkan kanker, tumor dan penyakit kronis lainnya.
            Bahaya tersebut akan timbul dalam jangka waktu yang panjang. Sebuah penelitian menunjukan bahwa ibu hamil yang memakan buah dan sayur yang mengandung residu pestisida atau bahan kimia lainnya dapat membuat janin yang dikandungnya akan lahir premature dengan berat badan lahir rendah.
            Indonesia sebagai negara pengimpor harus secara tegas melakukan control keamanan pangan. Ambang batas bahaya kandungan pestisida dalam pangan sudah diketahui. Oleh karena itu, dengan dasar tersebut pemerintah bisa melarang buah-buahan yang mengandung pestisida melebihi ambang batas. Kebijakan ini harus diberlakukan pada buah-buahan dalam negeri karena inti dari strategi keamanan pangan adalah melindungi konsumen dari pangan berbahaya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pangan organic dan pangan konvensional?
2.      Apakah Pestisida itu ?
3.      Bagaiman cara memilih, menyimpan dan bahan makanan yang aman ?

C.     Tujuan
            Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang pangan konvensional dan juga untuk mengetahui definisi dari pestisida bagaimana penggunaan dan efek dari residu pestisida. Serta diberikan tips bagiman memilih, menyimpan dan mengolah bahan makanan yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pangan Organic dan Pangan Konvensional
            Sebagian produk buah dan sayuran sekarang menggunakan label organic untuk lebih menarik konsumen. Sebenarnya semua jenis pangan yang berasal dari organism hidup dapat dikatakan organic. Pengertian organic adalah sesuatu yang mengandung karbon. Namun, saat ini istilah organic digunakan secara terbatas untuk produk tanaman yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk buatan. Jadi, dalam pertanian organic produknya tidak bersentuhan dengan bahan pembuat pestisida seperti sulfur, copper, dan nikotin.
            USDA ( Departemen Pertanian AS) pada tahun 1998 mengusulkan bahwa pangan yang dijual di pasaran boleh mengklaim diproduksi secara organic apabila paling sedikit 50% bahan penyusunnya benar-benar diproduksi secara organic. Untuk pangan kemasan dipersyaratkan 95% bahannya dilakukan melalui pertanian organic. Selain itu pangan tersebut tidak boleh mengandung nitrat, nitrit, dan sulfit.
            Kekhawatiran orang terhadap pangan konvensional tidak terlepas dengan digunakannya bahan kimia. Tidak sedikit orang yang mempertanyakan keamanan residu pestisida dalam bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Yang kemungkinan dapat berakumulasi pada tubuh. Pestisida dalam tubuh manusia dapat bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
            Kontroversi mengenai dampak pestisida terhadap kesehatan mungkin akan terus ada. Banyak penelitian tentang bahaya pestisida dilakukan pada hewan percobaan. Telah diketahui bahwa system metabolism hewan percobaan seperti tikus kelinci atau monyet berbeda dengan manusia. Oleh sebab itu, diperlukan kehati-hatian dalam menafsirkannya apabila akan diterapkan pada manusia. Sementara itu riset pestisida pada manusia jumlahnya masih sangat terbatas.

B.       Pengertian Pestisida
            Pestisida merupakan zat kimia yang dipakai untuk mengendalikan atau membasmi hama. Pestisida juga merupakan racun tetapi juga mempunyai tujuan khusus untuk melindungi hasil pertanian manusia dari organism lain. Oleh karena itu jika pestisida harus digunakan, pemilihanya harus sesuai dengan kekhususanya yaitu membasmi hama. Tapi pada kenyataannya kebanyakan pestisida tidak digunakan secara selektif sehingga memberikan efek yang menetap pada system biologis jika pemakaiannya tidak tepat . Sampai saat ini sumber terbesar kontaminasi pestisida berasal dari penggunaanya dibidang pertanian dan kesehatan masyarakat.
            Pestisida banyak disalahgunakan terutama dinegara-negara yang pengaturan dan pemantauan pertaniannya tidak kuat. Beberapa pestisida seperti DTT, dibanyak negara sudah dilarang tapi di negara lain malah banyak tersedia. Udara dapat tercemar pestisida saat penyemprotan berlangsung. Pestisida yang menguap didalam rumah dapat terisap oleh penghuninya. Absorpsinya didalam tubuh manusia dapat melalui kontak kulit dengan permukaan yang terkena semprot atau akibat mengonsumsi makanan yang mengandung pestisida.
            Di beberapa negara, hanya ada sedikit control atau anjuran mengenai jadwal/waktu penggunaan pestisida; tak jarang pestisida disemprotkan beberapa jam atau hari sebelum hasil pertanian dipasarkan, seperti itu mugkin mengandung residu yang dapat menyebabkan paparan tingkat tinggi jika segera dikonsumsi setelah panen. Di beberapa negara, kejadian itu menjadi masalah utama karena kebanyakan sayuran ditanam di ladang-ladng kecil dekat daerah perkotaan dan hasil pertanian yang telah disemprot itu langsung dipasarkan: seringkali dengan pencucian yang tidak ade kuat. Kadang-kadang, pestisida sengaja disemprotkan saat dipasarkan untuk mengendalikan lalat.
            Selain kontaminasi langsung akibat penyemprotan terhadap makanan hasil pertanian, ada beberapa cara lain yang menyebabkan makanan terkontaminasi pestisida. Contoh :Ikan yang ada di sawah yang padinya diberi semprotan pestisida juga dapat mengandung residu pestisida dalam kadar yang cukup signifikan.
            Di masa paceklik, muncul kasus keracunan masal akibat manusia atau hewan peliharaan memakan biji-bijian yang sebelumnya disemprot oleh pestisida. Keracunan akibat pestisida sudah menjadi masalah di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Mayoritas kasus keracunan pestisida yang tidak disengaja terjadi di kalangan para petani dan keluarga mereka akibat paparan yang terjadi selama penyampuran atau penyemprotan pestisida.
            Paparan kronis diduga menyebabkan masalah reproduksi dan memperbesar risiko terkena kanker, mengalami efek neurologis dan psikologis serta efek pada system imun. Zat kimia dapat menyebabkan kerusakan pada makhluk hidup lainnya melalui berbagai jenis cara yaitu penetrasi melalui kulit, absorpsi melalui paru-paru, absorpsi melalui saluran pencernaan. Di beberapa tempat yang mengalami masalah hama yang cukup serius masih melakukan penyemprotan hasil panen sebelum dipasarkan.
            Beberapa campuran pestisida dapat menjadi sangat berbahaya jika formulanya toksik dan mengandung solven yang larut lemak, seperti minyak tanah, xilen dan produk pretoluem lainnya yang dapat mempermudah pestisida menembus kulit. Beberapa efek umum pestisida pada kulit dilihat dalam table berikut :
PESTISIDA
EFEK
Paraquat, captafol, mancozeb, 2,4-D
Dermatitis kontak
Benomyl, DDT, linden, zineb, malathion
Sensitisasi kulit, reaksi alergi, ruam kulit
Heksaklobenzen, benomyl, zineb
Reaksi fotoalergi
Pestisida organoklorin
Chloracne
Heksaklorobenzen
Jaringan parut yang dalam, rambut rontok,

C.  Membersihkan, Menyimpan dan Mengolah Bahan Makanan
1.    Cara Menghilangkan Residu Pestisida pada buah dan sayuran
a.       Gunakan air bersih  yang matang dan mengalir untuk membersihkan sayuran. Jangan gunakan air yang diam, karena air yang diam (direndam) akan membuat racun yang sudah larut menempel lagi pada sayuran. Bilaslah sayuran dengan air yang bersih. 
b.      Cuci semua bagian sayuran, termasuk bagian dalam. Buang bagian terluar dari sayuran berdaun.
c.        Cuci dengan sabun khusus food grade misalnya pigeon liquid cleanser atau mama lemon
d.      Gunakan sikat gigi atau sikat yang lembut untuk membersihkan pestisida dari buah dan sayur, serta tetap gunakan air yang mengalir.
e.       Selain pencucian, perendaman dengan air panas (blanching) berisi garam juga akan mengurangi kandungan pestisida.
f.       Sayuran mentah mungkin mengandung residu pestisida lebih tinggi. Pemasakan atau pengolahan yang baik terbukti dapat menekan kandungan residu pestisida.
2.    Cara menyimpan buah dan sayur yang benar
a.       Pastikan sayur dan buah menjadi segar dan tahan lama.
b.      Sayur dan buah dicuci, dibungkus dengan kertas dan simpan di dalam kulkas.
c.       Jlka tidak ada kulkas, disimpan di tempat yang dingin dan redup di dapur. Hindari penggunaan tas plastik agar tidak menjadi layu dan hilang vitaminnya.
d.      Buah seperti pisang jangan disimpan di dalam kulkas karena kulitnya akan menjadi hitam dan busuk.
e.       Sayur dan buah di dalam kemasan hendaklah dipindahkan di dalam wadah, kemudian disimpan di kulkas.
3.    Cara Mengolah buah dan Sayur
            Sayur dan buah kaya dengan vitamin dan garam mineral. Vitamin C mudah rusak atau  larut pada saat dimasak, melalui proses pengoksidaan, dan cara pemotongan atau pengupasan. Sayur dan buah perlu dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran, serangga yang melekat, dan sisa racun pestisida, kemudian baru dipotong. Jangan merendam sayur-sayuran dan buah-buahan yang telah dipotong, karena vitamin C mudah larut di dalam air .
            Buah-buahan yang perlu dikupas kulitnya harus cepat disantap karena vitamin C mudah teroksida oleh udaradan suhu yang tinggi Hindari memotong sayuran dan buah terlalu kecil karena ukuran kecil juga menyebabhan mudah terjadi proses pengoksidaan. Sebaiknya buah-buahan segar baru dipotong ketika hendak dimakan saja. Sel yang rusak akan mengeluarkan enzim dan menyebabkan hilangnya vitamin C. Jangan memasak sayur-sayuran terlampau masak. (Natural vol 9, 2005, hal 44)





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
          Berdasarkan analisa masalah diatas kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar sayur dan buah yang dijual dipasaran mengandung residu pestisida. Pestisida adalah suatu zat kimia yang digunakan para petani untuk membasmi hama. Yang dapat menyebabkan berbahaya apabila penggunaan pestisida tersebut tidak tepat serta takaran yang berlebih atau tidak pas.
          Pestisida dapat menjadi racun pada manusia karena formula atau campurannya yang berbahaya serta menimbulkan penyakit kronis dalam jangka waktu yang panjang. Misalnya kanker, tumor, dan lain sebagainya. Memang bahaya tersebut tidak akan dirasakan secara langsung oleh konsumen, tapi jika terus-terusan zat kimia tersebut akan mengendap ditubuh dan menyebabkan kanker.

B.  Saran
1.   Sebagai Petani
       Sebaiknya mereka tahu berapa jumlah pestisida yang diperbolehkan untuk buah dan sayur, tidak menggunakannya secara berlebihan dapat juga menggunakan orang-orangan sawah untuk mengusir burung pemakan buah, atau dengan kaleng bekas yang ditali disepanjang kebun.
2.   Sebagai Produsen
       Berlakulah jujur dan tidak curang, hasil panen yang akan didistribusikan sebaiknya tidak disemprot pestisida agar saat di pasar tidak ada lalat yang mengrubungi.
3.   Sebagai Konsumen
       Jadilah konsumen yang pandai, pilihlah buah dan sayuran segar dengan warna cerah, bentuknya harus tetap cantik dan bertekstur keras, kulit permukaan tidak keriput, dan banyak mengandung air, serta untuk sayuran (kacang) renyah saat dipatahkan. Jika menginginkan sayuran yang aman maka tanamlah sendiri di rumah anda. Setelah membeli buah dan sayur cuci segera dengan air yang mengalir.
DAFTAR PUSTAKA


Khomsan,Ali.2006.Solusi Makanan Sehat.PT Raja Grafindo Persada:Jakarta
Widyastuti,Palupi.2005.Bahaya Bahan Kimia Pada Kesehatan Manusia dan          Lingkungan.Buku Kedokteran EGC:Jakarta
http://carabudidaya.com/akibat-pupuk-dan-pestisida-kimia/
            diunduh pada tanggal 07 Mei 2012 ; Pukul 16.50